Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan berbulan-bulan, tampaknya mulai membuat banyak orang lelah. Berbagai perdebatan mencuat ke permukaan, mulai dari tuduhan konspirasi hingga efektivitas masker.
Banyak orang yang merasa masker tidak ampuh mencegah virus corona sehingga menolak memakainya. Oleh karena itu, para ahli dari University Of New South Wales melakukan penelitian mengenai efektivitas masker di tengah pandemi.
"Jika kalian tidak yakin apakah harus memakai masker, atau bingung memakai masker jenis apa, para peneliti kami akan membantu kalian memutuskan" tulis peneliti, dilansir dari Boredpanda.
Para peneliti menggunakan sistem pencahayaan LED dengan kamera berkecepatan tinggi dalam percobaan ini. Mereka merekam momen saat seseorang berbicara, batuk, dan bersin,.
Masing-masing momen ini dipadukan dengan skenario saat orang tersebut tidak memakai masker, memakai masker kain satu lapis, memakai masker kain dua lapis, dan memakai masker medis.
Hasil penelitiannya mengungkap bahwa masker medislah yang paling efektif dalam mencegah droplet keluar dari seseorang saat berbicara, batuk, atau bersin.
Sementara untuk masker kain, semakin banyak lapisan yang diaplikasikan, maka akan semakin baik. Saat berbicara, seseorang tetap mengeluarkan droplet dari mulut atau hidung, meskipun tidak sebanyak saat batuk dan bersin.
Peneliti menyarankan jika hendak memakai masker kain, maka sebaiknya gunakan dalam tiga lapis. Lapisan terluar pertama kain anti air, lapisan kedua dengan kain yang lebih tebal, dan terakhir adalah kain campuran misalnya katun sutra atau katun-flannel.