Janin yang hilang saat masih di dalam kandungan kerap dikaitkan dengan hal mistis oleh masyarakat Indonesia.
Banyak yang mempercayai bahwa anak dalam kandungan itu menghilang karena diculik jin atau makhluk halus untuk dipindahkan ke rahim wanita lain.
Namun faktanya, dalam dunia medis janin yang hilang disebut dengan istilah kehamilan kosong atau Blighted Ovum.
Kehamilan ini disebut juga sebagai kehamilan tanpa embrio, di mana saat terjadi pembuahan sel-sel dalam rahim tetap membentuk kantung ketuban dan plasenta, tetapi telur yang telah bertemu sperma tidak berkembang seperti kehamilan yang seharusnya.
Pada kondisi kehamilan kosong, kantung kehamilan tetap berkembang, tetapi tidak ada embrio yang berkembang di sana.
Seperti dilansir Bidanku.com, seorang wanita tetap akan merasakan tanda-tanda kehamilan, dan saat cek kehamilan akan menunjukkan positif.
Kehamilan kosong ini biasanya akan terdeteksi setelah usia kehamilan 6-8 minggu melalui pemeriksaan USG atau saat sang ibu mengalami keguguran dengan sendirinya.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab pasti Blighted Ovum atau kehamilan kosong. Namun dugaan sementara, hal itu dikarenakan kelainan kromosom, kelainan genetik atau sel telur dalam kondisi tidak baik saat mengalami pembuahan oleh sperma.
Kehamilan kosong tidak dapat dicegah, jika sudah terjadi, maka penanganannya adalah mengeluarkan hasil pembuahan dari dalam rahim. Dapat dilakukan dengan kuretase atau obat.
So, buat kalian yang sedang menanti kehamilan atau pernah mengalami hal serupa, selalu ada harapan untuk mengandung dengan sehat dan jangan lupa terus berusaha dan doa ya.
