Pada musim gugur tahun 1982, tepatnya tanggal 29 September dunia seakan mengalami perubahan untuk kehidupan manusia. Dimana tujuh orang di wilayah Chicago ditemukan meninggal karena mengonsumsi kapsul Tylenol yang mengandung racun.
Hal itu berdasarkan identifikasi bahwa tujuh orang tersebut telah membeli botol pil dari toko obat, yang dengan sengaja seseorang mengisi kapsul tersebut dengan kalium sianida.
Salah satu korban dalam kasus pembunuhan berencana itu ialah Pramugari Paula Prince, yang membeli sebotol Tylenol mengandung sianida.
Baca Juga: Mengenal Wendigo, Cerita Mitologi yang Dipercaya oleh Orang Algonquain!
Prince ditemukan tewas pada 1 Oktober. Dia menjadi salah satu korban terakhir dari penyakit misterius di Chicago, Illinois.
Beberapa hari sebelumnya, enam orang lainnya meninggal karena penyebab yang tidak diketahui. Namun, kematian Prince, membuat Richard Keyworth dan Philip Cappitelli, petugas pemadam kebakaran di Windy City, menyadari bahwa ketujuh korban telah menelan Tylenol berkekuatan ekstra sebelum jatuh sakit dan akhirnya meninggal.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa beberapa botol kapsul Tylenol telah diracuni dengan sianida.
Akibat peristiwa itu, seluruh Tylenol Extra-Strength ditarik dari penjualan secara nasional. Namun, satu-satunya kapsul yang terkontaminasi dengan ditemukannya sianida hanya di daerah Chicago.
Hingga kini, pelaku dari perbuatan keji itu tidak pernah tertangkap, tetapi pembunuhan massal itu menyebabkan wadah baru bagi kasus pembunuhan manusia di dunia.
Sebut saja kasus Wayan Mirna Salihin dan Jessica Kumala Wongso yang terjadi di Indonesia. Mirna harus meninggal secara mengenaskan akibat meminum es kopi yang mengandung sianida di salah satu kafe.
Meski masih abu-abu, namun pengadilan menyatakan jika Jessica adalah satu-satunya orang yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan dengan menggunakan sianida tersebut.
Kini, Jessica pun harus menjalani hukuman yang menjerat namanya dengan dipenjara selama 20 tahun.
