Revolusi Februari, Bukti Kegagalan dan Kepayahan Tsar Nicholas II dalam Memimpin Rusia!

- Rabu, 23 Februari 2022 | 20:19 WIB
Revolusi Februari. (World Atlas)
Revolusi Februari. (World Atlas)

Memasuki akhir Februari, terdapat salah satu sejarah dunia yang tak boleh kita lupakan yakni Revolusi Februari. Peristiwa ini menunjukkan kepada dunia bahwa Rusia pernah memiliki pemerintahan yang lemah dan bahkan tak mampu melindungi warga negaranya sendiri.

Pada 1894, pemerintah Rusia dipimpin oleh seorang Tsar bernama Nicholas II yang merupakan keturunan dari Ratu Victoria yang pada saat itu berkuasa atas wilayah Eropa. Tsar Nicholas II menjadi keturunan kekaisaran terakhir yang memerintah Rusia sebelum akhirnya negara tersebut berganti monarki.

Baca Juga: Mengenal Josef Mengele, "Malaikat Maut" Nazi yang Legendaris

Dikutip History, Nicholas II dianggap tidak mampu memerintah secara efektif. Ia membuat keputusan yang buruk yang menyebabkan buruknya hubungan dengan pemerintah dan meningkatkan kekacauan antara warga sipil dan tentara.

-
Potret keluarga Tsar Nicholas II. (Wikimedia)

 

Sang kaisar dianggap meracau pemerintahan di Rusia, ia tidak kompeten dalam memimpin kekaisarannya. Masalah politik terus berkecamuk seiring tak juga lengsernya Tsar II dari tampuk kepemimpinan.

Kegagalan Tsar Nicholas II yang paling terkenal dan membuatnya harus digulingkan dari pemerintahan yakni gagalnya Rusia dalam Perang Dunia I. Masyarakat Rusia pada saat itu mengambil keputusan untuk menghukum Nicholas II atas kegagalan Rusia mencapai kemenangannya.

Ketika itu, Duma (majelis rendah parlemen Rusia) ditarik kembali selama Perang Dunia I, sekelompok Oktoberis dan Kadet mendirikan Blok Progresif. Saat yang sama, Nicholas II menyatakan dirinya sebagai Panglima Angkatan Darat dan berangkat ke Front Timur untuk mengambil kendali operasi dalam pertempuran menghadapi Jepang.

Nicholas II percaya bahwa dengan mengambil alih kepemimpinan perang, pasukannya akan terinspirasi dan berperang dengan semangat baru. Sayangnya, Tsar hanya tahu sedikit tentang komando dan organisasi kekuatan militer besar.

Ketidakhadirannya di posisi pemerintahan membuat Rusia sangatlah lemah dan rawan akan kehancuran bagi masyarakat. Akibatnya, yang terjadi adalah kekalahan Rusia atas Jepang yang membuat Nicholas II tak lagi dipercaya sebagai sosok tsar dan pemimpin yang tepat, yang dibutuhkan Rusia.

Akibat ketidakpuasan dan ketidakpercayaan lagi terhadap kepemimpinan Nicholas II sebagai tsar, sejumlah gerakan pemberontakan mulai berlangsung sejak Februari hingga Maret 1917.

Sejumlah gerakan itu menyebabkan kehancuran bagi rezim Nicholas II hingga mengalami kehancuran total. Bahkan saat rezimnya dalam masa kehancuran, Nicholas II masih menunjukkan ketidakmampuannya untuk menghadapi kenyataan.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X