Fakta Ilmiah: Ilmuwan Membalikkan Penuaan Tikus Pakai Teknik Peremajaan Sel

- Senin, 14 Maret 2022 | 18:08 WIB
Ilustrasi tikus. (Photo/Ilustrasi/Pixabay)
Ilustrasi tikus. (Photo/Ilustrasi/Pixabay)

Fakta ilmiah terbaru kembali mencuri perhatian dari para ilmuwan Salk Institute di San Diego, California. Mereka berhasil membalikkan penuaan tikus menggunakan teknik peremajaan sel baru.

Dilansir Science Alert, Senin (14/3/2022), ilmuwan memanfaatkan empat molekul (juga dikenal sebagai faktor transkripsi Yamanaka) dan menunjukkan bahwa mereka dapat mengatur ulang sebagian sel ke keadaan yang lebih muda.

Bagi yang tidak sadar, faktor transkripsi Yamanaka; Oct4, Sox2, Klf4 dan cMyc - awalnya dirintis lebih dari 15 tahun lalu oleh ilmuwan Jepang pemenang Hadiah Nobel, Dr Shinya Yamanaka.

Pada saat itu, dia telah menemukan bahwa menambahkan empat protein pengatur gen ke sel dapat memungkinkan mereka untuk diprogram ulang untuk kembali ke bentuk yang lebih muda dan lebih mudah beradaptasi yang disebut sel induk embrionik. 

Sel punca disebutkan ini memiliki kemampuan untuk berubah menjadi semua jenis sel tubuh karena sifatnya yang pluripoten. 

Dalam studi terbaru, para peneliti menguji variasi pendekatan peremajaan sel pada hewan sehat seiring bertambahnya usia, dalam waktu lama.

Sekelompok tikus menerima dosis reguler faktor Yamanaka sejak mereka berusia 15 bulan hingga 22 bulan - setara dengan 50 hingga 70 tahun manusia.

Kelompok tikus lain menerima hal yang sama dari 12 hingga 22 bulan - setara dengan 35 hingga 70 tahun pada manusia - sedangkan kelompok ketiga dirawat hanya selama satu bulan pada usia 25 bulan - setara dengan 80 tahun pada manusia. 

Dibandingkan dengan hewan kontrol, peneliti tidak melihat perubahan sel darah atau perubahan neurologis pada tikus yang menerima faktor Yamanaka. Juga tidak ada kanker di salah satu kelompok. 

Melihat tanda-tanda penuaan normal pada hewan yang menjalani perawatan, mereka menemukan bahwa tikus tersebut mirip dengan hewan yang lebih muda.

Baik pada ginjal maupun kulit, epigenetik hewan dengan faktor Yamanaka sangat mirip dengan pola epigenetik yang terlihat pada hewan yang lebih muda.

Untuk memahami apakah pemrograman ulang dapat mengurangi fibrosis jaringan, tim menganalisis akumulasi jaringan pada luka kulit setelah penyembuhan.

Para peneliti melihat peningkatan deposit kolagen di area luka tikus tua yang tidak diobati, sedangkan, dalam jangka panjang, tikus yang diprogram ulang sebagian, fibrosis di area luka rendah dan mirip dengan tikus muda. 

Bahkan molekul metabolisme dalam darah hewan yang dirawat tidak menunjukkan perubahan terkait usia.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

8 Arti Ular Masuk Rumah Menurut Primbon Jawa

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB
X