Setiap tahun, baik penduduk lokal maupun turis dari seluruh dunia memadati gedung pameran pertanian ‘Alaska State Fair’ di Palmer untuk melihat kubis seukuran husky, wortel jumbo, dan labu yang harus diangkat oleh derek.
Pemandangan itu seperti di dunia lain karena sayur dan buah itu berukuran raksasa yang besar dan tingginya melebihi manusia. Namun faktanya itu masih di daratan Alaska.
Baca juga: Video Ritual 'Pemakaman Langit' di Tibet: Jasad Manusia Dipotong dan Jadi Makanan Burung
Dikutip dari Theguardian, dengan tanahnya yang subur dan hari-hari musim panas yang memiliki sinar matahari hampir 20 jam, Lembah Matanuska Palmer, Alaska telah mengumpulkan reputasi untuk memproduksi sayuran besar yang memecahkan rekor.
Di antaranya kubis seberat 138 pon, labu seberat 2.051 pon, wortel seberat 64 pon.
Dikelilingi oleh puncak-puncak yang tertutup salju dan dilintasi oleh beruang dan rusa besar, lembah ini adalah studi tentang hal yang tidak mungkin menjadi mungkin.
Labu seberat seribu pon lebih dan banyak sayuran besar lainnya bahkan disumbangkan ke Pusat Konservasi Margasatwa Alaska di Girdwood sebagai makanan untuk beruang, bison, dan karibu setelah pameran selesai.
Baik untuk makanan atau kompetisi, para petani di sini juga memanen hasil buah dan sayuran yang luar biasa, dan mereka mengorganisir sebuah koloni pertanian eksperimental di lembah.
Lalu apa yang menjadi rahasia buah dan sayuran jumbo di sana?
Seperti diketahui Alaska memiliki musim tanam yang pendek, kira-kira 105 hari saja dalam setahun.
Namun, lokasinya yang sangat jauh dari garis khatulistiwa menyebabkan warga Alaska menikmati siang hari yang sangat panjang di musim panas. Matahari bersinar lebih dari 12 jam, memungkinkan tanaman Alaska terus tumbuh dan berkembang.
Walaupun begitu, labu yang sukses tumbuh dengan berat lebih dari 50 kilogram jelas bukan cuma pengaruh sinar matahari. Para petani spesialis kontes sayuran raksasa sudah melakukan eksperimen selama bertahun-tahun untuk memilih benih sayuran paling unggul dan metode tanam terbaik.
Misalnya Scott Robb, petani sayuran berukuran monster yang dijuluki Einstein oleh Brown. Dia sudah melakukan uji coba dengan berbagai varietas tanaman untuk menghasilkan sayuran jumbo yang layak menjadi juara kontes.
Adapun menurut penjelasan Steve Brown, pakar pertanian di University of Alaska Fairbanks dan anggota dewan pengurus Alaska State Fair, matahari musim panas di Alaska bersinar selama 20 jam. Tumbuh-tumbuhan di sana jadi mendapatkan waktu yang lebih lama untuk fotosintesis.