Suku Latuka di Sudan Selatan, Afrika memiliki tradisi unik sebelum menggelar acara pernikahan. Tradisi itu mewajibkan calon mempelai pria untuk menculik wanita yang ingin dinikahinya.
Dikutip dari Pulse, para pria di Latuka akan menculik wanita yang ingin dijadikan istri. Kebiasan ini mirip dengan tradisi kawin culik yang ada di Suku Sasak, Lombok.
Pada prosesnya, calon mempelai pria akan mempekerjakan pria lain untuk menculik wanita yang hendak dinikahinya. Setelah berhasil, wanita itu akan dibawa ke rumah pelamarnya di mana dia akan ditahan.
Baca juga: Heboh Tradisi Dinasti Nyugen, Malam Pertama Pengantin Disaksikan Keluarga, Seperti Apa?
Sesudah itu sang pria akan memberitahu ayah si wanita. Menariknya, seolah-olah penculikan sungguhan, sang ayah akan berkelahi dengan calon menantunya.
Mereka akan bertarung dan ayah si wanita bebas memukuli calon menantunya. Hal ini juga menandakan kalau anaknya yang sudah diculik tidak boleh didekati oleh pria lain.
Boleh Dikembalikan atau Tetap Dinikahi
Setelah wanita tersebut diculik, maka pelamarnya akan kembali ke keluarganya. Kemudian, bersama keluarga pria tersebut akan datang secara resmi ke pihak wanita untuk meminangnya.
Berikutnya ayah dari sang wanita berhak menyetujui lamaran pelamar ini atau tidak. Caranya menjawab ‘ya’ atau ‘tidak’ juga dilakukan dengan seremonial tertentu.
Jika ayah sang wanita menyetujui lamaran dari pihak pelamar, dia harus mengalahkan menantunya untuk menunjukkan persetujuannya atas lamaran mereka.
Baca juga: Tradisi Berbagi Istri ala Pria Eskimo, Meniduri Pasangan Teman akan Dapat Pujian
Tetapi, jika jawaban sang ayah adalah ‘tidak’, maka pelamar memiliki keleluasaan untuk memutuskan apakah akan mengembalikan putri yang diculik atau tetap menikahinya.
Karena hal tersebut, tradisi ini menuai perdebatan dan mendapat kritik dari banyak orang. Sebab dianggap sebagai penghinaan terhadap hak seorang wanita untuk memilih dengan siapa ia jatuh cinta dan ingin menghabiskan sisa hidupnya.
