Beberapa hari lalu daerah Jabodetabek digegerkan dengan suara dentuman keras di langit yang terjadi pada Jumat malam (10/4/2020). Tidak sedikit masyarakat mengkaitkan hal tersebut dengan fenomena erupsi Anak Gunung Krakatau.
Namun hal ini sudah dikonfirmasi oleh BMKG bahwa dentuman tersebut bukan berasal dari erupsi Gunung Anak Krakatau. Beberapa ahli antariksa menyebutkan bahwa ini merupakan sebuah fenomena alam bernama Skyquake.
Lalu apa itu Skyquake?
Dilansir dari berbagai sumber, Senin (13/4/2020), para ahli antariksa masih bingung dan berdebat mengenai hal ini. Bahkan Skyquake masih masuk ke dalam daftar suara-suara yang tidak bisa dijelaskan.
Suara dentuman yang dihasilkan Skyquake tidak hanya terjadi sekali. Namun bisa terdengar berkali-kali seperti tembakan meriam.
Beberapa ahli memberikan hipotesis mengenai hal ini. Menurut kbbi, hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan. Yuk cek hipotesis-hipotesisnya!
1. Meteor
Suara dentuman pada fenomena Skyquake dipercaya berasal dari tabrakan meteor dengan atmosfer Bumi. Disaat meteorid berjalan ke arah Bumi, mereka tidak akan langsung jatuh begitu saja ke permukaan Bumi. Melainkan mereka harus melewati lapisan atmosfer yang memiliki ketebalan ratusan kilometer.
Tabrakan ini yang menyebabkan ledakan sonik dan mengeluarkan suara dentuman yang bisa terdengar hingga ke permukaan Bumi.
2. Aktivitas Magnetik
Pada aktivitas magnetik yang terjadi pada Bumi dan Matahari akan mengeluarkan resonansi yang menginduksi suara.
Dimana suara tersebut bisa terdengar seperti dentuman atau suara terompet yang terdengar di udara. Oleh sebab itu, aktivitas magnetik ini menjadi salah satu hipotesis dari sumber suara Skyquake.
3. Gua Bawah Air
Beberapa ahli percaya runtuhnya Gua bawah air menjadi salah satu faktor munculnya suara dentuman Skyquake. Ketika terjadi runtuhnya Gua bawah air, suara dentuman akan terperangkap dalam udara yang muncul akibat runtuhan batu tersebut.
Udara ini lah yang naik dengan cepat ke permukaan dan mengeluarkan bunyi yang berada di dalamnya.
4. Coronal Mass Ejections
Coronal Mass Ejections merupakan fenomena badai radiasi Matahari yang melepaskan proton dalam jumlah besar (bisa mencapai 40%) yang merambat bersamaan dengan kecepatan cahaya. Fenomena ini berpotensi menimbulkan gelombang kejut yang menghasilkan dentuman sonik.
5. Erupsi Gunung Berapi
Aktivitas gunung berapi tentu memiliki gelombang kejut yang dapat menghasilkan suara dentuman. Pada fenomena Skyquake, erupsi gunung berapi juga menjadi salah satu faktor penyebab munculnya dentuman tersebut, bahkan untuk jarak yang jauh sekalipun.
Namun pada kasus yang terjadi di beberapa daerah di Jabodetabek sudah dipastikan bukan berasal dari erupsi gunung berapi.