Pola makan dengan mengosumsi makanan cepat saji meski enak namun tinggi kalori dan meningkatnya risiko penyakit jantung, diabetes hingga kanker.
Untuk menyelamatkan generasi mudanya, Jepang punya pola makan dengan metode Shoku-Iku yang umumnya diterapkan di sekolah-sekolah.
Shokuiku merupakan program pemerintah yang di aplikasikan oleh kurang lebih 31.000 sekolah atau 99.9% sekolah di Jepang saat ini.
Shokuiku dipelopori oleh para pendeta Buddhist sejak tahun 1889 (era Meiji) untuk memberi asupan gizi yang baik bagi anak-anak miskin di sekolah dasar di kota Tsuruoka, Provinsi Yamagata.
Dari sinilah metode tersebut diadopsi oleh pemerintah Jepang untuk dilakukan di sekolah-sekolah, untuk membentuk kebiasaan makan sehat sejak dini dan kembali mengonsumsi makanan lokal yang terbukti menyehatkan.