Gas air mata adalah sebuah istilah untuk menyebutkan gas kimia yang digunakan untuk melumpuhkan dengan menyebabkan iritasi pada mata serta sistem pernapasan.
Gas air mata memicu peradangan pada selaput lendir mata, hidung, mulut dan paru-paru. Dalam satu kaleng gas air mata terkandung arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat dan O-Chlorobenzalmalononitrile. Efek gas ini biasanya mulai timbul sekitar 30 detik setelah kontak pertama dengan gas.
Gejala yang terjadi dapat berupa sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebih, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, perasaan tercekik, kemarahan instens bahkan muntah dan diare bagi yang terkontaminasi berat.
Gas air mata biasa keluar bersama wadah logam yang panas, jadi jangan menyentuk wadah ini jika tergeletak dan tidak meledak. Sebab dapt meledak suatu waktu dan menyebabkan cedera.
Penangkalan terbaik gas ini adalah pergi ke ruang udara segar dan efek gas akan berkurang dalam 10 menit. Jika terkena iritasi mata segera cuci dengan air steril sampai mereda. Kulit yang terkena gas juga harus dicuci dengan air dan sabun. Selain itu mengguyurkan susu juga bisa menjadi alternatif untuk meringankan rasa sakit di tubuh akibat gas ini.
