Pernahkah kamu mendengar larangan atau pamali untuk berkaca di cermin yang pecah? Tentu beberapa orang sudah mendengarnya dengan konsekuensi jika tetap dilakukan akan berdampak buruk di masa depan.
Ternyata anggapan ini tak hanya berlaku di Indonesia saja loh, melainkan mitos ini sudah dipercaya oleh bangsa Romawi sejak dulu. Di kebudayaan Romawi, citra yang dipantulkan dianggap memiliki kekuatan misterius. Kemungkinan dari sinilah takhayul tentang cermin pecah mulai populer.
Baca Juga: Fakta Bahwa Cermin Bisa Bikin Ruangan Tampak Lebih Luas
Dikutip dari Ancient of Greek, orang Yunani percaya bahwa bayangan seseorang di permukaan genangan air mengungkapkan jiwanya. Sementara, para perajin Romawi membuat cermin dari permukaan logam yang dipoles. Mereka percaya bahwa dewa mengamati jiwa melalui cermin tersebut.
Nah, berakar dari hal tersebut jika seseorang berusaha merusak cermin maka dianggap sebagai perbuatan yang tidak sopan. Bahkan hal tersebut dianggap sebagai pemancing dewa akan memberikan hukuman pada seseorang tersebut.
Lebih parahnya lagi, hukum tersebut tetap berlaku bagi mereka yang tidak sengaja memecahkan atau merusak cermin. Bagi orang Romawi, jika hal tersebut terjadi maka bersiap saja dewa akan mengutuk orang tersebut.
Berlandaskan hal tersebut, orang Romawi dahulunya berupaya untuk menciptakan kaca cermin dengan kualitas yang sebaik-baiknya. Kaca tersebut dibuat dari bahan yang bagus agar tidak mudah pecah.
Meski begitu, orang Romawi tidak percaya bahwa nasib buruk akibat memecahkan cermin akan berlangsung selamanya. Mereka percaya bahwa tubuh memperbaharui dirinya sendiri setiap tujuh tahun.
