Agar Bersaing, Wapres Minta Akademisi Buat Strategi Pemasaran Industri Fesyen Muslim

- Rabu, 6 April 2022 | 12:51 WIB
Ilustrasi - Model membawakan busana koleksi Zoya dalam gelaran fesyen
Ilustrasi - Model membawakan busana koleksi Zoya dalam gelaran fesyen

Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin meminta akademisi membuat strategi pemasaran industri fesyen Muslim, agar produk fesyen Muslim karya perguruan tinggi mampu bersaing di pasar domestik maupun luar negeri.

“Karya-karya perguruan tinggi harus dapat diserap oleh industri, serta perlu dipasarkan dengan strategi branding yang tepat, sehingga keunikan dan keunggulannya semakin dikenal, serta mampu bersaing di pasar domestik maupun luar negeri,” ujar Wapres saat membuka Seminar Road to Jakarta Muslim Fashion Week secara virtual, di Jakarta seperti yang dikutip Antara, Rabu (7/5/2022).

Dalam acara yang mengangkat tema Education as Pillar for Sustainable Fashion tersebut, Wapres menyatakan selain strategi pemasaran, diperlukan juga sebuah lingkungan serta kebijakan yang menunjang dan berkelanjutan.

“Selain itu, perlu disiapkan ekosistem fesyen Muslim yang menunjang, termasuk pula peta jalan pengembangan fesyen Muslim yang berkesinambungan. Penyelenggaraan Jakarta Muslim Fashion Week, misalnya, menjadi salah satu rencana aksi untuk meningkatkan nilai tambah dan kualitas produk fesyen Muslim Indonesia,” tutur Wapres.

Secara umum Wapres menekankan meskipun tren busana Muslim berasal dari luar Indonesia, namun saat ini telah diadopsi dan berkembang menyesuaikan ciri khas daerah dan karakter budaya Indonesia.

“Kekayaan budaya tersebut sekaligus memberikan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pencipta tren fesyen Muslim dunia. Sebagai salah satu industri unggulan dari ekosistem halal Indonesia, kita berharap ekspor fesyen Muslim ke pasar global akan mampu meningkat signifikan dalam tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Wapres pun mengapresiasi diselenggarakannya penandatanganan kesepakatan antara industri dan akademisi sebagai upaya pengembangan fesyen Muslim di Indonesia.

Ia berharap, kerja sama ini dapat memperkuat ekosistem yang telah ada dan memberikan dampak positif bagi secara luas.

Wapres optimistis fesyen Muslim Indonesia dapat terus maju dan dikenal tidak hanya di kalangan nasional namun juga internasional, sehingga dapat menjadikan Indonesia sebagai Kiblat Fesyen Muslim Dunia pada tahun 2024.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan sekaligus Ketua Komite Promosi Fesyen Muslim Indonesia Didi Sumedi menyampaikan, Jakarta Muslim Fashion Week merupakan sebuah upaya untuk memajukan dan meningkatkan daya saing industri fesyen Indonesia di tingkat nasional dan global.

Dia mengatakan, melalui Jakarta Muslim Fashion Week, Indonesia akan fokus pada penguatan branding fesyen Muslim Indonesia dengan segala potensi, kreatifitas dan inovasi produk.

Dia berharap, pada tahun 2023 jaringan fesyen Muslim Indonesia sudah mulai menguat, dan pada 2024 Indonesia dapat mendeklarasikan diri sebagai pusat fesyen Muslim dunia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

Manfaat Rosemary Oil sebagai Perawatan Rambut

Rabu, 24 April 2024 | 13:49 WIB

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X