Desainer asal Jerman bernama Eugenie Haitsma dan Johannes Offerhaus meyulap sprei bekas menjadi kemeja. Kemeja itu kemudian dipasarkan melalui brand fashion yang didirikan oleh kedua desainer tersebut, Archivist Studio.
Sprei bekas tersebut didapat dari hotel-hotel mewah yang sering membuang sprei yang sudah tidak bisa dipakai lagi karena robek atau ada noda. Padahal, menurut Eugenie sprei tersebut masih sangat layak untuk digunakan.
"Saya kagum karena kualitasnya yang bagus, katun Mesir yang bagus, lembut dan masih layak," kata Eugenie, dilansir dari Wallpaper.
Kedua desainer itu juga memiliki tujuan ingin mengurangi limbah. Ide memanfaatkan sprei bekas itu pun menjadi keuntungan sendiri bagi Archivist Studio.
Kemeja yang mereka buat dijual dengan harga yang terbilang lumayan mahal, yaitu Rp2,5 juta. Selain kemeja, mereka juga menyulapnya menjadi dress dan blouse.
