Sebuah penelitian mengidentifikasi tiga perbedaan ekspresi senyuman sebagai penghargaan, afiliasi, dan dominan serta kombinasi otot wajah yang membentuknya.
Setiap jenis senyuman akan bergantung pada fitur anatomi atau yang dikenal dengan nama zigomatikus utama, di mana otot wajah di bawah tulang pipi menarik sudut mulut.
Senyum sendiri akan muncul saat berbalasan senyuman dengan orang lain, dan ini senyuman yang paling tulus.
Tipe senyuman kedua yakni senyuman untuk menyampaikan toleransi, kebenaran, mengakui akan ditandai dengan senyuman lebar dan tipis dengan katupan kedua bibir sehingga gigi tidak terlihat.
Sedangkan tipe senyuman ketiga digunakan untuk menandakan status, yang akan digambarkan dengan garis simetris pada bibir, diikuti dengan bagian alis dan pipi yang mengangkat. Ini menandakan kegembiraan.
“Ketika membedakan senyuman, baik ilmuwan maupun orang awam cenderung fokus pada senyum tulus atau palsu. Banyak orang percaya jika seseorang tersenyum namun dirinya tidak merasa senang, maka senyum tersebut palsu. Nyatanya, orang tersenyum dalam berbagai keadaan berbeda dan kondisi emosional yang tidak menentu. Jadi, menyatakan bahwa satu-satunya senyum yang terbentuk saat seseorang merasa bahagia merupakan senyum tulus membatasi pengertian kita mengenai ekspresi wajah,” jelas Niedenthal, profesor di Universitas Wisconsin-Madison, Amerika Serikat, dikutip dari Indian Express.
