Ladies, Yuk Amati dan Cermat dengan Produk Kecantikanmu

- Senin, 25 November 2019 | 14:59 WIB
Ilustrasi produk kecantikan (Unsplash/Brandless)
Ilustrasi produk kecantikan (Unsplash/Brandless)

Perubahan iklim semakin nyata, saatnya untuk mengamati dengan cermat produk rutinitas kecantikan kamu sehari-hari, ladies

Saat ini, dunia fesyen sedang menggalakan praktik kecantikan yang ramah lingkungan atau sustainable fashion untuk menampilkan cahaya kemilau dalam diri kamu. 

Dokter kulit dan dokter kecantikan, Dr Pallavi Sele mengatakan bahwa salah satu cara paling sederhana untuk memotong plastik dari perawatan kulit kamu adalah dengan memerhatikan kemasannya. 

"Cobalah membeli produk yang dikemas dalam plastik dan kertas daur ulang. Gunakan kembali dan isi ulang produk. Hindari botol-botol kecil yang tertumpuk di kamar mandi hanya karena terlihat lucu," katanya dilansir dari Times of India. 

Selain menyinggung mengenai kemasan produk, dokter kulit Dr Simal Soin menyarankan beralih ke kain wajah yang bisa dicuci yang terbuat dari muslin untuk membersihkan wajah dan tidak menggunakan tisu basah sekali pakai atau kapas. 

Meningkatkan kesadaran tentang produk kecantikan yang berkelanjutan dapat mengarah pada pilihan konsumen yang lebih bertanggung jawab. 

Pada gilirannya akan mendorong produsen untuk mengembangkan produk yang lebih ramah lingkungan yang akan menghasilkan siklus yang baik. 

Lalu, apa perbedaan antara produk kecantikan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan dapat didaur ulang, dilansir dari Metro.co.uk

  • Produk yang berkelanjutan memberikan manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi sambil melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan selama seluruh siklus hidupnya (dari ekstraksi bahan baku hingga pembuangan akhir produk) dan tidak menggunakan bahan yang tidak dapat ditanam kembali atau diganti .
  • Produk ramah lingkungan tidak merusak lingkungan dalam produksinya, penggunaan atau pembuangannya dan dinetralkan setelah dicuci.
  • Daur ulang umumnya mengacu pada kemasan produk. Proses mengubah bahan limbah menjadi bahan dan benda baru yang dapat digunakan kembali.

Tetapi untuk memilih produk yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan dapat didaur ulang, tidak semudah itu ditemukan oleh konsumen.

Karena benar-benar sulit dan hanya ada sedikit pengawasan yang dilakukan terhadap sumber-sumber produk di daerah-daerah di dunia, di mana produk-produk ini diproduksi. 

Pengguna mungkin bisa melihat daftar bahan, tetapi sebagai orang awam,  sulit untuk memastikan apakah setiap bahan berasal dari sumber yang berkelanjutan. 

Bahkan beberapa merek dengan cap produk yang berkelanjutan telah ditemukan tidak menggunakan sumber yang berkelanjutan, dan itu bukan karena kurangnya upaya.

Lalu, apakah bahan alami lebih baik daripada sintetis? 

Ternyata belum tentu, lho. Sebagian besar wewangian yang mencakup beberapa bahan alami seperti minyak nabati murni sering menyebabkan sensivitas kulit dan mengandung alergen yang lebih tinggi. 

Senyawa buatan atau campuran wangi justru seringkali lebih mudah dikendalikan untuk mengurangi potensi reaksi kulit yang berlebihan. 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

4 Manfaat Menggunakan Masker Rambut Secara Rutin

Rabu, 17 April 2024 | 12:30 WIB

7 Cara untuk Cegah Bibir Kering dan Pecah-pecah

Senin, 15 April 2024 | 09:00 WIB
X